UPTD Puskesmas Jepon membuat inovasi NAIK BENTOR ( Naikkan Berat Badan Bayi dengan inkubator).
Tingkat morbiditas dan mortalitas bayi dengan BBLR yang tinggi membuktikan kerentanan hidup pada periode ini. Transisi kehidupan bayi dari intra uterinc ke extra uterine memerlukan banyak perubahan biokimia dan fisiologis. Bayi dengan berat badan rendah cenderung mengalami komplikasi dan resiko infeksi, masalah-masalah yang ditemui pada BBLR ini berupa gangguan Metabolik seperti hipotermi, hipoglikemi, hiperglikemi, masalah pemberian ASI, gangguan imunitas, gangguan pernafasan, gangguan sistem peredaran darah, gangguan jantung, gangguan cairan elektrolit dan gangguan pencernaan.
Angka Kematian Neonatal di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 5,9 per 1.000 kelahiran hidup. Upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 74,3 % kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 41,196, asfiksia 28,796, kelainan bawaan 17,496, diare 4,84, pneumonia 3,64, sepsis 3,39, kelainan saluran cerna 0,996, kelainan syaraf 0,24 (Dinas Kesehatan, 2021).
"Perawatan khusus yang paling utama bagi BBLR adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kestabilan suhu tubuh, untuk menunjang penambahan berat badan bayi" ujar Ummi Trisnawati S.Tr. Keb, selaku Kepala UPTD Puskesmas Jepon. Dimana masih banyak di temukan bayi-bayi BBLR yang tidak mendapatkan perawatan yang prima saat pulang dari fasilitas kesehatan dan adanya keterbatasan pembiayaan. Dengan adanya fenomena seperti ini maka UPTD Puskesmas Jepon berinovasi penyediakan peminjaman inkubator gratis sejak tahun 2020, Selama masa perawatan bayi di inkubator, bidan desa memantau perkembangan bayi sesuai jadwal terutama bertambahnya berat badan bayi sesuai dengan catatan pemantauan. Sampai saat ini masyarakat sudah merasa terbantu dengan adanya peminjaman inkubator gratis yang disediakan oleh Puskesmas Jepon, dan seterusnya Puskesmas Jepon Tetap Melayani dengan Hati.
UPTD Puskesmas Jepon membuat inovasi NAIK BENTOR ( Naikkan Berat Badan Bayi dengan inkubator).
Tingkat morbiditas dan mortalitas bayi dengan BBLR yang tinggi membuktikan kerentanan hidup pada periode ini. Transisi kehidupan bayi dari intra uterinc ke extra uterine memerlukan banyak perubahan biokimia dan fisiologis. Bayi dengan berat badan rendah cenderung mengalami komplikasi dan resiko infeksi, masalah-masalah yang ditemui pada BBLR ini berupa gangguan Metabolik seperti hipotermi, hipoglikemi, hiperglikemi, masalah pemberian ASI, gangguan imunitas, gangguan pernafasan, gangguan sistem peredaran darah, gangguan jantung, gangguan cairan elektrolit dan gangguan pencernaan.
Angka Kematian Neonatal di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 5,9 per 1.000 kelahiran hidup. Upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 74,3 % kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 41,196, asfiksia 28,796, kelainan bawaan 17,496, diare 4,84, pneumonia 3,64, sepsis 3,39, kelainan saluran cerna 0,996, kelainan syaraf 0,24 (Dinas Kesehatan, 2021).
"Perawatan khusus yang paling utama bagi BBLR adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kestabilan suhu tubuh, untuk menunjang penambahan berat badan bayi" ujar Ummi Trisnawati S.Tr. Keb, selaku Kepala UPTD Puskesmas Jepon. Dimana masih banyak di temukan bayi-bayi BBLR yang tidak mendapatkan perawatan yang prima saat pulang dari fasilitas kesehatan dan adanya keterbatasan pembiayaan. Dengan adanya fenomena seperti ini maka UPTD Puskesmas Jepon berinovasi penyediakan peminjaman inkubator gratis sejak tahun 2020, Selama masa perawatan bayi di inkubator, bidan desa memantau perkembangan bayi sesuai jadwal terutama bertambahnya berat badan bayi sesuai dengan catatan pemantauan. Sampai saat ini masyarakat sudah merasa terbantu dengan adanya peminjaman inkubator gratis yang disediakan oleh Puskesmas Jepon, dan seterusnya Puskesmas Jepon Tetap Melayani dengan Hati.
